Page

Selasa, 01 Oktober 2013

Dubes Paraguay Masuk Islam setelah Bertemu gadis Tapanuli

Dakwatunasantri - Duta Besar Republik Paraguay untuk Indonesia memeluk Agama Islam pada 27 September baru baru ini, Cecar Estebon Grillion  mengakui dirinya  telah lama dia tertarik dengan Islam dan mempelajarinya.  Terutama setelah bertemu dengan seorang wanita dari Tapanuli bernama Yulli Setyohadi yang rencananya Nopember depan dipersunting menjadi istri.
Cesar berjanji, pengislaman dia, bukan sekedar perayaan. Tapi benar-benar akan menjadi seorang Muslim yang baik dan menjalankan syari’ah dengan benar. Cesar juga menyatakan bahwa segala sesuatu yang terjadi, pasti mempunyai tujuan. Semua tidak terjadi dan berlalu begitu saja. Semua sudah diatur oleh Allah.
“Tidak dapat saya gambarkan betapa dasyatnya proses yang saya alami sebelum mengambil keputusan penting dalam hidup saya untuk menjadi mu’allaf. Hidup di Indonesia, dengan Bhinneka Tunggal Ika-nya yang sangat luar biasa, ikut memicu saya untuk menentukan menjadi muallaf,” ujar Cecar dikutip laman Kemenag, Jumat (27/09/2013).
Imam besar Masjid Istiqlal mengatakan, bahwa Cesar masuk Islam atas keinginan pribadi dan tanpa paksaan atau tekanan dari siapa pun, namun karena hidayah dari Allah Subhanahu Wata’ala.
Sementara, dalam sambutannya, Menag Suryadharma Ali berharap, masuk Islam-nya Cesar, mampu memberi inspirasi bagi kepada yang lainnya untuk mengambil jalan yang diridhai Allah.
“Kita doakan, semoga iman beliau semakin kuat, mampu menjadi Muslim shaleh, mudah-mudahan memberi keberkahan”, doa Menag.
Seperti diketahui, Cesar memeluk Islam dengan dibimbing langsung Imam Besar Masjid Istiqlal KH Ali Mustapha Ya’qub dan disaksikan Menteri Agama Suryadharma Ali, Duta Besar Sudan dan ribuan jama’ah Shalat Jum’at di Masjid Istiqlal siang tadi.
“Asyhadu anla Ilaha illa Allah, Waasyhadu anna Muhammad ar Rasulullah,” kata Cecar, yang langsung disambut “Takbir dan Hamdalah” ribuan jama’ah yang menyaksikan.*
Sumber : Hidayatullah.com
Rep: Akbar Muzakki
Editor: Cholis Akbar

Hikmah Medis di Balik Hadits “Padamkan Lampu Jika Hendak Tidur”

Tidur dengan lampu mati - ilustrasi (foto Hajrimz)
"Padamkanlah lampu di malam hari apabila kamu akan tidur, tutuplah pintu, tutuplah rapat-rapat bejana-bejana dan tutuplah makanan dan minuman" (HR.Muttafaq'alaih).

Rasulullah mengatakan tentang itu lebih dari 14 abad yang lalu. Ternyata, di abad modern yang serba tehnologi ini baru diketahui manfaat medis dari tuntunan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam untuk memadamkan lampu ketika hendak tidur.

Seperti yang ditulis Ustadz Yusuf Mansur, ahli biologi Joan Robert mengungkapkan bahwa tubuh baru bisa memproduksi hormon melatonin ketika tidak ada cahaya. Hormon melatonin ini adalah salah satu hormon kekebalan tubuh yang mampu memerangi dan mencegah berbagai penyakit, termasuk kanker payudara dan kanker prostat. Orang yang tidur dalam kondisi gelap, maka tubuhnya bisa memproduksi hormon ini.

Sebaliknya, tidur dengan lampu menyala di malam hari, sekecil apapun sinarnya menyebabkan produksi hormon melatonin terhenti..

Pentingnya tidur di malam hari dengan mematikan lampu juga diteliti oleh para ilmuwan dari Inggris. Peneliti menemukan bahwa ketika cahaya dihidupkan pada malam hari, bisa memicu ekpresi berlebihan dari sel-sel yang dikaitkan dengan pembentukan sel kanker.

Sebuah konferensi tentang anak penderita leukimia yang diadakan di London juga menyatakan bahwa orang bisa menderita kanker akibat terlalu lama memakai lampu waktu tidur di malam hari dibandingkan dengan yang tidak pernah memakai lampu waktu tidur.

Subhanallah... demikian luar biasa tuntunan Rasulullah. Setelah berabad-abad, hikmah medisnya baru terugkap. Wallahu a’lam bish shawab.


 [Sumber: Fanpage ustad Yusuf Mansyur]