Macam - macam sunnah yang dianjurkan untuk umat Islam
1. Menjawab Adzan
- bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Dari Abu Said Al Khudri
إِذَا سَمِعْتُمْ النِّدَاءَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ الْمُؤَذِّنُ
“Apabila kalian mendengar azan, maka jawablah dengan seperti apa yang diucapkan muazzin.” (HR. Al-Bukhari no. 9 dan Muslim no. 383)
- Dari Muawiah bin Abi Sufyan -radhiallahu anhu- bahwa:
“Tatkala muazzin mengucapkan, ‘HAYYA ALASH SHALAH’ (Marilah melaksanakan shalat) ‘, dia (Muawiah) menjawab, “LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLA BILLAH’ (Tidak ada daya dan kekuatan melainkan dengan izin Allah) ‘. Dia berkata, “Demikianlah kami mendengar Nabi kalian shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda.” (HR. Al-Bukhari no. 91)
b. Membaca Shalawat untuk Nab Muhammad
Hal ini berdasarkan hadits Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu ‘anhuma dimana beliau mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : Apabila kalian mendengarkan adzan maka ucapkanlah seperti yang diucapkan mu’adzin kemudian bersholawatlah kepadaku. Karena barangsiapa yang bersholawat kepadaku satu kali, Allah akan memberikan shalawat kepadanya sepuluh kali, kemudian mintalah kepada Allah wasilah karena itu adalah tempat di surga yang tidak layak kecuali untuk seorang hamba dari hamba-hamba Allah dan saya berharap sayalah yang mendapatkannya, maka barangsiapa yang memintakan untukku wasilah niscaya halal syafa’at baginya.“[ HR.Muslim 384].
c. Berdoa setelah adzan
Membaca doa setelah adzan, serperti yang disebutkan dalam hadits, “Barang siapa yang setelah adzan membaca : ( ‘Allahumma rabba hadzihid-da’watit-tammah, was-shalatil-qa-imah, ‘ati Muhammadanil-wasilata wal-fadhilah, wab’atshu maqamam-mahmudanil ladzi wa’adtah : Ya Allah, pemilik seruan yang sempurna ini dan shalat yang wajib didirikan, berilah Nabi Muhammad al-washilah (derajat di surga) dan keutamaan, dan bangkitkan dia sehingga bisa menempati tempat yang terpuji yang telah Engkau janjikan’),maka dia berhak untuk mendapatkan syafaatku pada Hari Kiamat” (HR Bukhari no 614, dari Saad bin Abi Waqash ra).
d.Berdoa diantara Adzan dan Iqamah
Rasulullah saw bersabda ” Doa diantara adzan dan iqamah tidak akan ditolak” (Musnad Imam Ahmad, Sunan Abu Dawud, Sunan Tirmidzi). Hendaklah setiap muslim selalu memanfaatkan kesempatan-kesempatan yang berharga saat doa tidak akan ditolak.
e. Tidak meninggalkan masjid setelah adzan
Hendaklah orang-orang yang berada di dalam masjid tidak meninggalkan masjid setelah adzan dikumandangkan, kecuali untuk urusan yang penting sekali. Diriwayatkan Abu Hurairah saat melihat seseorang meninggalkan masjid setelah adzan berkumandang, dia berkata “orang ini telah bermaksiat kepada Nabi Muhammad saw” (HR Muslim no 655, dari Abu Hurairah ra).
Beberapa masalah seputar menjawab:
a. Jika seseorang mendengar azan dari dua masjid atau lebih, maka:
1. Jika dia bisa menjawab azan dari kedua masjid tersebut maka itu yang lebih utama.
2. Jika tidak bisa maka dia bisa memilih salah satu dari keduanya, utamanya menjawab azan masjid yang terdekat dengannya atau dimana dia akan mengerjakan shalat.
b. Tidak disyariatkan menjawab azan dari selain muazzin untuk shalat, misalnya sedang diadakan lomba azan atau azannya hanya berupa rekaman suara seperti yang ada pada televisi dan radio.
c. Barangsiapa yang mendengar azan sementara dia dalam wc atau sedang shalat sunnah atau sedang dalam keadaan yang tidak memungkinkan baginya untuk menjawab azan, maka dia mengundurkan menjawab azannya hingga selesai pekerjaannya, berdasarkan keumuman hadits Abu Said di atas, wallahu a’lam.tAl-Khudri
e. Kecuali jika dia masuk masjid pada hari jumat sementara azan dikumandangkan dan imam sudah duduk di atas mimbar, maka disunnahkan bagi dia untuk shalat tahiyatul masjid terlebih dahulu karena mendengarkan khutbah hukumnya wajib. Demikian disebutkan dalam Al-Inshaf (1/427).
Copy dari banyak sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar