Semarak GMJ di Jalur Gaza
REPUBLIKA.CO.ID, GAZA – Aksi solidaritas Global March to Jerusalem (GMJ) untuk negara Palestina dan Jerusalem juga digelar di Jalur Gaza. Acara ini berlangsung damai dan lancar.
Ketua MER-C Gaza Abdillah Onim menuturkan, pada Jumat (30/3) lalu, masjid-masjid yang tersebar di wilayah Jalur Gaza menyerukan agar seluruh rakyat turun dalam satu waktu bersamaan dengan ribuan aktivis dari sejumlah negara yang saat itu sedang berada di perbatasan Yordania-Israel untuk melakukan aksi GMJ.
GMJ di Gaza ini dihadiri oleh para pejabat Palestina di Jalur Gaza. Di antaranya pihak Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Khusus Penanganan Tahanan Palestina, serta anak-anak, para Muslimah dan para pemuda. "Baik laki-laki ataupun perempuan, tua atau muda, semua turut serta dalam aksi damai ini," ungkap Dillah dalam surat elektroniknya, Selasa (3/4).
GMJ di Gaza juga dihadiri oleh aktivis beberapa negara, antara lain dari Mesir, Turki, termasuk delegasi Indonesia yang saat ini masih berada di wilayah yang diblokade itu. Relawan untuk pembangunan Rumah Sakit Indonesia (RSI) turut hadir di tengah-tengah 20 ribu lebih peserta aksi damai GMJ. "Para relawan Indonesia mengibarkan sang Merah Putih yang berukuran 3 x 5 meter dan ditempatkan di depan panggung GMJ," kata Dillah.
Aksi GMJ ini berpusat di Gaza bagian utara, tepatnya di Kota Bait Hanun-Erez, yang berdekatan dengan perbatasan Gaza dan Israel. Disebabkan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang kian parah, dan masih berlangsung semenjak tiga bulan terakhir, maka sebagian warga Gaza tidak dapat hadir dalam acara tersebut karena ketiadaan transportasi.
Dillah menambahkan, pihak keamanan dan kepolisian Jalur Gaza mengamankan aksi damai GMJ dengan ketat untuk menghindari warga yang nekad melintasi perbatasan. "Pihak keamanan khawatir jika ada warga yang melintasi perbatasan saking semangatnya, yang tentunya akan menimbulkan korban," ujarnya.
Sebagian warga Gaza membakar ban tanda penolakan dan kebencian atas kebiadaban yang selama ini dilakukan Zionis Israel terhadap rakyat Palestina dan warga Gaza. "Acara GMJ ditutup dengan doa dan sumpah janji rakyat Gaza, bahwa mereka akan merebut kembali tanah mereka yang saat ini dikuasai oleh Zionis Israel. Bahkan, dengan taruhan darah sekalipun," demikian Abdillah Onim.
Ketua MER-C Gaza Abdillah Onim menuturkan, pada Jumat (30/3) lalu, masjid-masjid yang tersebar di wilayah Jalur Gaza menyerukan agar seluruh rakyat turun dalam satu waktu bersamaan dengan ribuan aktivis dari sejumlah negara yang saat itu sedang berada di perbatasan Yordania-Israel untuk melakukan aksi GMJ.
GMJ di Gaza ini dihadiri oleh para pejabat Palestina di Jalur Gaza. Di antaranya pihak Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Khusus Penanganan Tahanan Palestina, serta anak-anak, para Muslimah dan para pemuda. "Baik laki-laki ataupun perempuan, tua atau muda, semua turut serta dalam aksi damai ini," ungkap Dillah dalam surat elektroniknya, Selasa (3/4).
GMJ di Gaza juga dihadiri oleh aktivis beberapa negara, antara lain dari Mesir, Turki, termasuk delegasi Indonesia yang saat ini masih berada di wilayah yang diblokade itu. Relawan untuk pembangunan Rumah Sakit Indonesia (RSI) turut hadir di tengah-tengah 20 ribu lebih peserta aksi damai GMJ. "Para relawan Indonesia mengibarkan sang Merah Putih yang berukuran 3 x 5 meter dan ditempatkan di depan panggung GMJ," kata Dillah.
Aksi GMJ ini berpusat di Gaza bagian utara, tepatnya di Kota Bait Hanun-Erez, yang berdekatan dengan perbatasan Gaza dan Israel. Disebabkan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang kian parah, dan masih berlangsung semenjak tiga bulan terakhir, maka sebagian warga Gaza tidak dapat hadir dalam acara tersebut karena ketiadaan transportasi.
Dillah menambahkan, pihak keamanan dan kepolisian Jalur Gaza mengamankan aksi damai GMJ dengan ketat untuk menghindari warga yang nekad melintasi perbatasan. "Pihak keamanan khawatir jika ada warga yang melintasi perbatasan saking semangatnya, yang tentunya akan menimbulkan korban," ujarnya.
Sebagian warga Gaza membakar ban tanda penolakan dan kebencian atas kebiadaban yang selama ini dilakukan Zionis Israel terhadap rakyat Palestina dan warga Gaza. "Acara GMJ ditutup dengan doa dan sumpah janji rakyat Gaza, bahwa mereka akan merebut kembali tanah mereka yang saat ini dikuasai oleh Zionis Israel. Bahkan, dengan taruhan darah sekalipun," demikian Abdillah Onim.
Redaktur : Chairul Akhmad
Tidak ada komentar:
Posting Komentar